The Wind Rises berkisah pada tahun 1918, saat itu
Jiro Horikoshi yang berkaca mata ingin menjadi seorang pilot, tapi tahu
bahwa masalah penglihatannya dapat menghalangi cita-cita tersebut. Suatu
hari, dia membaca tentang seorang perancang pesawat terbang terkenal
dari Italia, bernama Giovanni Battista Caproni dan bermimpi tentangnya. Caproni menjelaskan padanya bahwa merancang pesawat lebih baik daripada menerbangkannya.
Lima tahun kemudian, Jiro pergi naik kereta untuk kuliah di teknik
ilmu penerbangan di Tokyo Imperial University. Di kereta tersebut ia
bertemu dengan seorang gadis muda, Nahoko. Tiba-tiba muncul gempa bumi
yang dahsyat. Pembantu Nahoto patah kaki dan Jiro membantu mereka sampai
ke keluarga Nahoko. Dia pergi tanpa memberikan namanya.
Pada tahun 1927, Jiro lulus bersama teman dekatnya Kiro Honjo.
Keduanya bekerja di sebuah pabrik pesawat terbang Mitsubishi. Mereka
ditugaskan untuk mendesain sebuah pesawat tempur Falcon untuk tentara
Imperial Army. Saat pengujian, pesawat tersebut malah patah dan mereka
menolaknya. Jiro dan Honjo kemudian dikirim ke Jerman pada tahun 1929
untuk mempelajari teknik pembuatan pesawat.
Pada tahun 1932, Jiro dipromosikan menjadi kepala desainer untuk
kompetisi pesawat tempur. Desainnya gagal dalam uji coba dan ditolak.
Kecewa, Jiro pergi berlibur di sebuah resort di Karuizawa. Di sana ia
bertemu dengan Nahoko lagi. Mereka kemudian berhubungan, tapi Nahoko
menderita TBC dan menolak menikah sampai ia sembuh.
Namun akhirnya Jiro dan Nahoko menikah karena tak dapat berjauhan.
Adik Jiro yang seorang dokter, Kayo memperingatkan Jiro bahwa
pernikahannya dengan Nahoko akan berakhir buruk karena tuberkulosis
tidak dapat disembuhkan. Meskipun kesehatan Nahoko memburuk, dia dan
Jiro menikmati waktu mereka bersama.
Jiro kemudian harus pergi untuk menguji prototype pesawat
terbang yang baru, Mitsubishi A5M. Nahoko mengetahui kesehatannya
memburuk dan mungkin akan meninggal. Dia kemudian kembali ke sanatorium
dan meninggalkan surat untuk Jiro, keluarganya, dan temannya.
Sepuluh tahun kemudian, pada musim panas 1945, Jepang kalah dalam
Perang Dunia II. Jiro kembali bermimpi bertemu dengan Caproni, menyesal
bahwa pesawatnya digunakan untuk perang. “Tidak ada satupun yang
kembali”, kata Jiro sedih.
Link Download (Format Rar ex. Openload)
Subtitle Indonesia Disini
Sumber: